Kesetiaan yang Sia-Sia



?Aku bukan tipe cewek yang suka selingkuh. Entah kenapa, aku gak akan pernah bisa yang namanya main hati sama cowok lain kalo aku udah punya pasangan.? entah sudah yang keberapa kalinya omongan ini terucap dari mulut Risa.
Risa yang selama setahun ini sedang berpacaran dengan lelaki yang sangat disayanginya. Tanpa berniat untuk mengobral janji setia semata, tetapi ia memang benar-benar perempuan yang tidak pernah mencorengkan kesetiaan tiap kali menjalin hubungan. Jangankan berselingkuh, sekadar berpikir untuk selingkuh pun nyaris tak pernah. Ozi, lelaki yang sudah dikenalnya dua tahun belakangan ini memang selalu mengisi hari-harinya, bahkan tiap detik dan menit waktu yang dilaluinya. Apalah arti Risa tanpa Ozi, pun sebaliknya. Risa yang sibuk kuliah sehari-harinya, diisi dengan Ozi yang jika selalu berusaha ada untuk didekat Risa. Mengerjakan tugas di kampus, di kosan Ozi, lalu kalau bosan mereka bisa mencoba tempat baru, seperti di perpustakaan kampus Risa, yang juga Ozi dulu berkuliah. Ozi, senior Risa di kampus. Mereka saling kenal ketika Risa bermain teater di kampus, teater yang merupakan tempat nongkrongnya Ozi dan teman-temannya, yang juga senior Risa saat itu. Bukan sebuah kebetulan jika mereka bisa bertemu, lalu berkenalan, hingga akhirnya memutuskan untuk berpacaran. Perbedaan agama tak menjadi momok yang menggoyahkan rasa ingin bersama bagi Risa dan Ozi. Mereka saling memahami, namun tanpa melupakan adanya perbedaan itu.
Ozi sangat menyayangi Risa. Apapun dilakukannya untuk Risa. Begitu pun Risa. Semula, semuanya terjalin dengan sangat indah dan nyaris tanpa celah. Setiap hari adalah ?Love is in the air? bagi mereka. Kian waktu, Risa dan Ozi sering ribut dan bertengkar sampai berhari-hari baru baikan. Ozi, tidak pernah membicarakan soal perbedaan agama, apalagi soal hubungan mereka yang nantinya akan dibawa ke mana. Sebagai perempuan, Risa pasti menantikan niat Ozi untuk menikahinya dan memperkenalnya ke orangtua Ozi. Sudah hampir dua tahun, Ozi dan Risa belum saling memperkenalkan diri ke orangtua.

Hingga akhirnya, Risa sudah muak dengan hubungan dan keadaan yang terbangun ini. Mencoba bertahan di antara ingin dan tak ingin, sangat sulit. Di satu sisi, Risa sangat ingin terus bersama dengan Ozi selamanya. Namun, di sisi lain Risa mempertimbangkan dan terus-menerus menampung omongan sahabat-sahabatnya dan juga orangtuanya. Mereka seakan menegaskan kalau Risa sampai kapanpun tidak akan pernah bisa bersama Ozi, mereka tidak akan menikah. Risa memutuskan untuk meninggalkan Ozi. Risa yang beberapa minggu ini bertemu dengan Irfan dan akhirnya menjadi dekat, pun berpacaran seminggu setelah Risa berpisah dari Ozi. Sakit rasanya memang, bagi Ozi. Dua tahun bersama, mempertahankan segalanya, bahkan kesetiaan. Apa yang terjadi tak seperti apa yang ia tanam, pikirnya. 


reff : http://cindilcindil.blogspot.com/2015/08/kesetiaan-yang-sia-sia.html
Share this article :

Related Post



 

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Kumpulan Puisi, Sajak & Cerita - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger