Pesta rakyat Jokowi ini telah memunculkan nostalgia di kalangan orang tua tentang presiden Indonesia yang pertama, Soekarno. Kala itu, rakyat dengan gegap gempita berbondong-bondong ke lapangan Banteng untuk menyambut pidato pertama dari presiden pertamanya. Rentang tahun yang sangat jauh, yakni 2014 dengan 1945 tak membuat lupa rakyat Indonesia untuk mengingat betapa gagahnya presiden Soekarno berdiri di antara ribuan rakyatnya untuk berpidato. Sebab, saat itulah sosok Bung Karno yang karismatik muncul. Tak heran, jika Bung Karno disebut "Sang Orator Ulung" dan dijuluki "Singa Podium" karena gaya dan sikapnya yang memukau orang banyak ketika berpidato.Tak jauh berbeda dengan Jokowi yang berdiri di atas panggung besar yang dikelilingi oleh rakyat dari berbagai asal ketika pesta rakyatnya digelar di Monumen Nasional (Monas), Senin, 20 Oktober 2014. Jokowi yang hadir di tengah-tengah rakyatnya, menyapa rakyatnya dari dekat sekaligus memberikan pidato pertamanya sebagai presiden. Dalam pesta rakyat ini, Jokowi diarak dengan kereta kencana dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Istana Negera. Maksud dari arak-arakan tersebut adalah penyambutan rakyat dengan tangan terbuka dan suka cita mengantarkan presidennya ke kediamannya untuk memimpin selama 5 tahun ke depan.
Pesta rakyat Jokowi dengan tema ?Syukuran Salam 3 Jari?, sebenarnya bertujuan untuk mendekatkan sang presiden dengan rakyatnya. Di sisi lain, melalui pesta rakyat ini, secara sadar atau tidak kita seluruh rakyat Indonesia diajak untuk bersatu, setelah kita semua menonjolkan perbedaan selama proses pilpres berlangsung. Sikap-sikap dari masing-masing individu maupun kelompok yang membuat masyarakat terpecah menjadi dua kubu kemarin, diharapkan mencair kembali.
Citra seorang pemimpin yang berwibawa, bijaksana, ditakuti, serta tidak jauh-jauh dari pasukan pengawal ketika berjalan itu bukanlah merupakan citra yang diboyong oleh Jokowi. Jokowi sebagai presiden maupun sebelum menjadi presiden, tidak memberikan citra layaknya seorang presiden yang merupakan pemimpin bangsa ini. Jokowi nampak sebagai sosok yang sederhana dan cekatan. Buktinya, ketika pesta rakyat Jokowi, dia dengan leluasa berlari dari mobilnya menuju kumpulan massa yang merupakan rakyatnya. Setelah itu, dia tetap berlari kecil menuju panggung sembari mengangkat tangan menyuarakan ?Salam 3 Jari?.
Acara yang berlangsung selama satu hari di Monas tersebut, dinamakan pesta rakyat mungkin karena Jokowi presiden yang sedang disambut itu adalah seorang rakyat biasa. Jokowi, tidaklah lebih dari rakyat. Jokowi bukanlah orang yang berasal dan besar dari keturunan orang kaya atau orang ternama dan berpengaruh di negari ini. Jokowi, hanya rakyat biasa seperti saya, anda, dan kita. Jokowi yang ialah seorang rakyat biasa, yang tumbuh dan memulainya dari nol sampai akhirnya dia menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga kini menjadi presiden Republik Indonesia yang ketujuh. Ketiga capaian tersebut dirintisnya dari tahap bawah dan dari bukan siapa-siapa sampai dirinya menjadi siapa-siapa, tidak ujuk-ujuk dirinya langsung melejit dan meroket menjadi pemimpin besar bangsa ini. Moto kepemimpinannya lah yang dirasa mampu menyihir jutaan rakyat Indonesia untuk mempercayai dan begitu yakin akan dirinya. Motonya adalah ?Kerja, kerja, kerja?.
Masyarakat menganggap bahwa Jokowi ialah sosok pemimpin yang tulus, mau bertemu langsung dengan rakyatnya, tidak banyak menjanjikan program-program, namun ternyata ke depannya sudah ada bukti konkret yang dia lakukan, yakni berupa perubahan yang baik. Banyak capaian yang sudah ditorehkan Jokowi di Jakarta maupun ketika dia memimpin kota Solo. Sebab, masyarakat sekarang lebih melihat dan menilai pemimpin dari track record-nya, dari apa yang telah dikerjakan. Realitas Jokowi dalam blusukanyang sering dilakukannya sejak menjabat sebagai Gubernur DKI, juga menjadi sorotan utama masyarakat untuk menilai kinerja dan cara kerja Jokowi. Pesta rakyat Jokowi yang merupakan sebuah pesta penyambutan presiden baru yang begitu meriah ini, membuktikan bahwa kita semua rakyat Indonesia telah menganggap sosok Jokowi memang begitu dekat dengan rakyat. Bahkan, entah merupakan sebuah dedikasi para pecinta film untuk Jokowi atau semata-mata bisnis, sampai muncul sebuah film tentang Jokowi berjudul Jokowi adalah Kita yang akan ditayangkan di bioskop pada akhir bulan November ini.
reff : http://cindilcindil.blogspot.com/2014/11/jokowi-rakyat-yang-berpesta.html
Post a Comment